“Gering Gumi”, Ekspresi Galuh Tentang Wabah Corona

Galuh Bilen

BAGI orang yang terbiasa berkarya dan punya kesibukan, tetiba harus berdiam diri di rumah berhari-hari karena imbauan social distancing untuk menghindari wabah virus Corona, tentu menjadi sesuatu yang tidak menyenangkan. Keinginan untuk terus berkarya, menekspresikan diri tak bisa ditahan-tahan.

Ini pula yang dirasakan Galuh Bilen, yang memilih cara tersendiri untuk mengisi waktu selama masa isolasi diri. Ia pun merekam satu lagu baru berjudul “Gering Gumi’. Lagu ini mulai dirilis secara online sejak pekan lalu. Dari judulnya saja lagu ini jelas punya keterkaitan dengan fenomena wabah Corona saat ini.

Ketika dihubungi mybalimusic.com, Galuh mengaku memang sengaja ingin rekaman lagu dengan tema virus Corona. Sebelum Hari Raya Nyepi lalu, ia menghubungi D’go Vaspa untuk minta dibuatkan lagu tentang situasi di tengah wabah saat ini. Hanya dalam waktu seminggu lagunya jadi.

“Setelah dapat demonya, langsung saya buatkan musik di Dek Arta, besoknya rekaman vokal.

Sebagai orang yang biasa berkarya, disuruh diam saja di rumah, jiwa seni saya meronta. Terus mikir apa yang bisa saya lakukan,” ujar Galuh Bilen.

Niatnya, setelah Nyepi lang suting video klip, tapi terkendala akses jalan umum masih tutup, tak boleh ada kerumunan, tak boleg ke tempat umum. Karenanya video klip digarap sesederhana mungkin di kampung halamannya di Bangli. Penyanyi “Pelet Bali” ini menuturkan, ada beberapa pengalaman menarik. Misalnya saja drone yang digunakan untuk pengambilan gambar, tiba-tiba tak mau berfungsi suting di pura dalem.

“Dari pertama lagu ini saya nyanyikan mulai dari rekaman sampai suting video klip, jujur, saya selalu berurai air mata, seakan terbawa emosi dan taksu dari lagu ini. Teman-teman yang mendengar lagu ini juga berkomentar kalau Gering Gumi bikin merinding dan membuat orang meneteskan air mata,” cerita biduanita yang sudah merekam tiga album dan sejumlah single ini.

Galuh Bilen berharap lagu nyanyiannya bisa mengetuk hati banyak orang agar lebih mawas diri, introspeksi diri bahwasanya wabah ini ujian kehidupan. Jadi selain mengikuti semua yang dianjurkan pemerintah, harus lebih mulat sarira sekaligus berdoa agar wabah ini segera berlalu. (231)

About the author