“Dinasti Matahari”, Ungkapan Syukur Navicula kepada Alam

Video musik “Dinasti Matahari”

NAVICULA membuka tahun 2022 dengan satu persembahan untuk Nusantara; sebuah video klip untuk para pewaris sah “Dinasti Matahari”. Lagu ini juga menjadi salah satu andalan di album ke-10 grup yang telah 25 tahun mengarungi belantika musik tanah air.

Dinasti Matahari berkisah soal pemaknaan rasa kebangsaan nilai adi luhung yang dimiliki Indonesia. Dimaknai untuk memulihkan kembali etik dan filosofi yang ada di nusantara, di mana budaya kita dilahirkan dari budaya tropis juga agrikultur,” ujar Robi, sang vokalis.

Lewat single “Dinasti Matahari”, Robi dan kawan-kawan mencmengenalkan kembali identitas masyarakat di tanah air sebagai bagian dari suku Nusantara. Suku sudah sejak lama mewarisi cara hidup bersikap pada alam dengan mengambil, memanfaatkan secukupnya, bersyukur dari apa yang sudah tersedia dan menjaga agar tetap dapat memenuhi kebutuhan desain kehidupan dimasa yang akan datang.

Untuk merampungkan video musik “Dinasti Matahari”, Navicula bekerjasama dengan KitaPoleng, yang dikomandani Dibal Ranuh dan Jasmine Okubo. Selain mereka berdua, karya ini juga berkolaborasi dengan Sandrina Malakiano, dan Gede Robi sendiri.

Lewat “Dinasti Matahari”, KitaPoleng sekali lagi mengangkat tema budaya dan etnik nusantara dengan mengambil karakter suku-suku terbesar dari barat hingga timur Indonesia sebagai kekuatan sekaligus ciri khas mereka. Selain di beberapa tempat di Bali, suting juga dilakukan di Sumba Timur, melibatkan belasan seniman tari dan penunggang kuda asli Sumba.  Mengadaptasi tradisi Pasola, merupakan upacara yang dilakukan oleh orang Sumba dalam rangka mengucap syukur atas berkat yang didapat sekaligus menyambut datangnya musim panen.

Selain Sumba ditampilkan pula Hudoq dari Kalimantan Timur, Hudoq merupakan tarian dengan menggunakan topeng dan pakaian tertentu. Dari Bali, mengangkat kembali tarian Sanghyang Jaran dan Barong Brutuk, selain itu ada beberapa suku dan etnis lain seperti Nias, Badui, Minahasa dan Papua.

“Benang merah dari semua yang digambarkan adalah ucapan syukur atas apa yang sudah tersedia di alam bagi kehidupan manusia,” demikian Gede Robi. (r/231)

Video musik “Dinasti Matahari”

About the author