Reuni Berfaedah ala Bali Kumara Gen-9

Video musik “Tat Twam Asi” Bali Kumara Gen-9

SELEPAS merilis album Mei tahun lalu, ternyata para personel Bali Kumara Generasi ke-9 atau BK #9 dilanda kerinduan untuk temu kangen, menjalin silaturahmi. Sebagai wujud dari keinginan tersebut, keluarga besar BK #9 mengadakan kumpul bersama dengan cara berbeda hingga menjadi “reuni” yang berfaedah.

Ya, selain acara kumpul-kumpul dalam suasana penuh keakraban, anak-anak BK #9 juga merilis satu karya khusus, satu single berjudul Tat Twam Asi. Menurut Komang Darmayuda, pencipta lagu yang juga pimpinan Cressendo Griya Musika Sukawati , sesungguhnya sejak pemunculan BK #1, selain merilis album bersama, ada rencana membuat satu karya bersama lainnya.

Hal itu sudah sempat dilakukan hingga BK #4, namun karena satu dan lain hal tak terwujud pada BK #5 dan selanjutnya. Hingga tahun ini, dengan dukungan kuat dan kebersamaan dari penyanyi beserta keluarga masing-masing, rencana merilis satu lagu khusus tersebut dapat diwujudkan.

“Kebetulan momentumnya pas, menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan, kami sepakati merilis Tat Twam Asi melalui kanal Youtube, Minggu 25 Februari ini.” Ujar Komang Darmayuda.

Dijelaskan, memang ada kesengajaan mengangkat tema religi, setelah lagu bertema budaya dan kearifan lokal. Pilihan pada tema tat twam asi atau konsep aku adalah kamu, selain kental dengan nuansa religi, juga sangat kontekstual dengan kondisi yang banyak terjadi saat ini anak-anak lebih sibuk dengan gawai sehingga kurang perhatian terhadap teman atau sesama.

“Sebelumnya memang sudah ada lagu-lagu yang mengangkat tema Tat Twam Asi, sepertinya Nyanyian Darma. Namun arah lagunya lebih ke kalangan dewasa. Nah, di BK #9, Tat Twam Asi kami sampaikan dengan bahasa yang lebih mudah, karena targetnya terutama anak-anak,” demikian Komang Darmayuda.

Video musik “Tat Twam Asi” Bali Kumara Gen-9

Meskipun awalnya hanya “iseng” untuk kumpul bersama dan berkarya, single Tat Twam Asi digarap sungguh-sungguh dan penuh persiapan. Mulai dari melatih anak-anak BK untuk menyanyikan lirik bagian masing-masing, proses rekaman dan penggarapan musik oleh Lukita Wiweka, hingga penggarapan video musik yang ditangani videografer Raffly J’ Flames.

Tema yang ditampilkan dalam video musik adalah kebhinekaan yang digambarkan melalui pakaian dan tarian Nusantara yang dibawakan langsung oleh anak-anak BK. Konsep koreografi juga persiapan tiga unsur atau warna penampilan, mengenakan pakaian adat Bali, pakaian Nusantara, dan pakaian santai ala kekinian ditangani Kadek Sumaryasa, orang tua salah satu personel BK.

“Karena melibatkan banyak anak-anak, tantangannya bagaimana menghadirkan semuanya secara bersamaan baik saat latihan maupun pengambilan gambar. Hanya karena anak-anak sudah berpengalaman, tidak sulit mengarahkan gerakan-gerakan koreografi yang sudah dikonsepkan. Menjadi tantangan sekaligus pengalaman luar biasa bagi anak-anak untuk mengenal dan mempelajari tari Nusantara,” terang Sumaryasa.

Keseluruhan proses suting video musik Tat Twam Asi dilakukan di dua lokasi, Tenganan Pagringsingan dan Sanghyang Ambu, Karangasem. “Secara keseluruhan tidak ada masalah yang berarti, hanya berpacu dengan waktu saja menghadapi cuaca yang bisa berubah tiap saat ketika suting,” komentar Rafly.

Menariknya, tidak hanya anak-anak BK #9, seluruh orang tua juga dimunculkan pada bagian akhir video musik untuk menunjukkan kebersamaan. “Kami sangat senang, bisa berkumpul kembali. Prosesnya rekaman dan suting juga singkat, hanya persiapan menghapal lagu sekira satu bulan, dan untuk koreografi latihan sekira dua minggu,” ujar Gung Putri, personel BK #9 paling dewasa.

Hal senada juga disampaikan Deva, penyanyi anak-anak dari Singaraja yang mengatakan senang bisa berkumpul kembali, bercanda dan rekaman. Penyanyi lainnya, Rani mengatakan senang bisa menyelesaikan semuanya di tengah kesibukan dan aktivitas sekolah.

“Walaupun prosesnya singkat, mulai dari menghafal lagu, rekaman, latihan koreografi, hingga suting, astungkara semuanya lancar. Walaupun cuaca panas saat suting, tak apalah, semuanya beres dan sekarang video klipnya sudah jadi, bisa disaksikan bersama,” demikian Rani.

Cressendo Griya Musika Sukawati, secara konsisten sejak 2014 memunculkan bakat penyanyi anak-anak lewat satu album bersama yang diberi tajuk Bali Kumara. Untuk Bali Kumara generasi ke-9, diluncurkan 7 Mei 2023. Adapun penyanyi yang mengisi album BK #9 dengan lagunya masing-masing adalah: Ni Putu Vidyanata Maheswari (Pabesen Meme Bapa), Ni Putu Anindya Prameswari (Kupu-Kupu), Luh Putu Rani Nanda Iswari (Dewata Nawa Sanga), IGN Pratama Abirama (I Gusti Ngurah Rai), Ida Ayu Aira Vidya Sundari (Dewa Agung Istri Kanya), I Gusti Ayu Isyanatara Prameswari (Sayong Kintamani), dan Ni Kadek Nindya Dewi Putri Artawan (Nyolahang Solah).

Selain itu juga ada I Komang Arivangsa Mahosadi (Barong Bangkung Ngelawang), Made Deva Misti Ananta (Celuluk Gundul), Made Ayu Wulan Legistya Pradayika (Suksma Ring Guru), Anak Agung Ayu Putri Laksmi Jayanti (Wiweka), Anak Agung Gede Raka Dimesa Krisna Wijaya (Pura Taman Pule), Putu Binar Cahaya Masivadana (Bali Masunar), Pande Made Siladanta Galungga (Ida Brahmana Keling), Ni Made Masinta Diantari (Adi Sayang), Dewa Ayu Agung Istri Mirah Pradnyaswati Pemayun (Putri Kang Cing Wie), Putu Adidna Savitri Putri Wirawan (Setegeh Langit), Komang Ayu Meinanda (Ning), dan lagu Ampurayang oleh Nindya Paramita. (231)

About the author