
BERANJAK makin dewasa, ternyata Cening Wijaya makin banyak digemari dan selalu dinanti. Tak jauh berbeda sebagaimana yang ia ungkapkan dalam rekaman terbarunya “Selalu Dinanti”.
Ini kali ke-2 bagi dara 18 tahun ini membawakan lagu berbahasa Indonesia setelah rilis “Susah Bilang Cinta” dua tahun lalu. Sebelumnya, ia sudah merekam empat lagu berbahasa Bali, termasuk saat bergabung di projek Bali Kumara #3.
Ketika ditanya apa kesan kuat yang dirasakannya untuk “Selalu Dinanti” yang video musiknya mulai tayang secara luas Jumat (7/7) ini, Cening hanya menjawab singkat.
“Lagu ini saya tulis karena kebetulan relate dengan apa yang saya jalani sekarang,” ujarnya.
Berawal dari pengalaman dan apa yang dirasakan, Cening tertarik sekali lagi menulis sendiri lagu terbarunya kali ini. Lagu ini menceritakan tentang perjalanan cinta sepasang kekasih yang akan berpisah sementara, karena si cewek harus pergi meninggalkan pasangannya untuk merantau menuntut ilmu ke negeri seberang.
Penggarapan musik “Selalu Dinanti” dipercayakan kepada Sila, sekaligus penata rekaman. Sedangkan untuk video musik, tak tanggung-tanggung ia melibatkan sutradara bertangan dingin Ayu Pamungkas yang sudah menangani sejumlah penyanyi dan grup musik seperti Navicula.
Dara bernama lengkap Putu Cening Chaya Kalpika Samahitha Wijaya ini mengawali ketertarikan pad adunia rekaman lagu pop Bali dengan bergabung di album Bali Gumara Gen #3, di mjana ia menyanyikan lagu “Dewi Danu”. Selain itu juga membawakan “Pekak Dadong” di Album Rare Harta Pro, kemudian merilis sendiri lagu “Matur Suksma”. (231)