“Antologi Musik Indonesia II”, Program Musik nan ‘Berisi’

Program “Antologi Musik Indonesia II” The Apurva Kempinski, Bali

NONTON pertunjukan musik kiranya sudah menjadi hal biasa. Begitu pula mendengarkan talkshow tentang musik, sudah lumrah pula. Namun menyaksikan program musik dipadukan talkshow, di mana penonton bisa intim atau dekat dengan para artis, digelar di tempat khusus, terasa eksklusif dan “berisi”.

Begitulah yang terasa manakala The Apurva Kempinski Bali kembali menghadirkan musisi dan penulis buku “Antologi Musik Indonesia”, trio LSR yakni Indra Lesmana, Aksan Sjuman, dan Raul Renanda, Jumat 28 April lalu.

Acara yang digelar di L’Atelier oleh Cyril Kongo, bar ikonik di The Apurva Kempinski Bali, menampilkan Lesmana, Sjuman, dan Renanda yang berbincang santai yang mengungkapkan latar belakang sejarah tiap lagu yang ditampilkan, dari era 1950-an hingga 2000-an.

Penyanyi dan musisi yang mempresentasikan beragam corak lagu adalah Nesia Ardi, musisi jazz dan pop Indonesia, seorang guru, dan penata musik yang membawakan lagu-lagu seperti “Becak”, “Menanti di Bawah Pohon Kamboja”, hingga “September Ceria”. Tampil pula Truedy yang membawakan “Dan”, “Jika”, hingga “Ratu Sejagat”. Penampilan keduanya diiringi permainan musik nan apik Kevin Suwandhi (piano), Gustu Brahmanta (drum), dan Ucok (bass). Di pengujung acara, Indra Lesmana dan Aksan Sjuman turut bergabung dengan membawakan hits “Warna Warna”.

Danti Yuliandari, director of marketing, The Apurva Kempinski Bali menjelaskan pihaknya bangga dapat mempersembahkan satu acara menarik berkelas. Ia pun berharap dengan respons bagus dari publik, bukan tak mungkin ke depannya akan menggelar program serupa dengan jangkauan audiens yang lebih luas lagi.

Program Antologi Musik Indonesia yang dinaungi Dewan Kesenian Jakarta, mempertemukan para musisi yang berpengaruh di Indonesia yakni Aksan Sjuman, Anto Hoed, Anusirwan, Otto Sidharta, Aisyah Sudiarso Pletscher, Anursiwan, dan Budi Utomo Prabowo. Mereka mengklasifikasikan perkembangan musik di Indonesia dan merangkumnya menjadi sebuah buku kumpulan musik Indonesia yang bersejarah.

Seri I “Antologi Musik Klasik Indonesia: Vokal dan Piano Seriosa” dimunculkan 2013 dan seri II berjudul “Antologi Musik Indonesia: Musik Jazz dan Musik Populer” diterbitkan 2017. Kedua buku musik ini memberikan narasi dan perspektif yang cukup lengkap tentang musik Indonesia dan diharapkan dapat menjadi sumber inspirasi dari pengembangan musik di Indonesia.

Trio LSR, Lesmana, Sjuman, dan Renanda, menjadi tokoh yang berperan “mewujudkan” isi buku antologi musik tersebut ke dalam satu sajian acara yang menarik dan asyik. Aksan Sjuman adalah musisi, arranger, aktor, juga komposer film yang telah berkolaborasi dengan sejumlah band serta musisi berpengaruh di negara ini. Ia jugaia mendirikan Sjuman School for Music Education yang mencetak banyak musisi muda andal di Indonesia.

Indra Lesmana adalah seorang musisi, arranger, komposer, dan produser musik merupakan tokoh yang sangat berpengaruh dalam musik jazz Indonesia dengan pengalaman lebih dari empat dekade. Setelah tinggal di Bali, ia mendirikan Sanggar Music Indra Lesmana dan mendirikan program Mostly Jazz di Sanur pada tahun 2010 bersama istrinya, Hon Lesmana.

Raul Renanda adalah desainer multitalenta Indonesia yang terkenal di bidang arsitektur, interior, dan desain karya seni. Portofolionya mencangkup rancangan untuk teater proscenium utama ‘Teater Jakarta’ di Taman Ismail Marzuki, Rollingstone Cafe dan proyek-proyek mewah lainya. Ia juga aktif sebagai penulis, fotografer, pelukis Abstrak dan komposer musik. Ia juga berpartisipasi dalam pameran seni serta turut andil merancang produk-produk seperti Sjuman + Renanda Concert Grand Piano dan LSR ( Lesmana, Sjuman dan Renanda ) speaker Java Series. (231)

Indra Lesmana, Aksan Sjuman, Raul Renanda, dan Danti Yuliandari

About the author