Rilis Lagu Baru dan Tampil di Jepang

Soul and Kith, Aik dan Michael

DUO Soul and Kith asal Bali menandai paruh awal November ini dengan sesuatu yang istimewa. Selain merilis lagu baru yang diberi judul “Huretoy Kor Kamuy (The Spirit of Tanah Merah), “mereka juga akan tampil di festival Saga Music ARC di kota Saga, Jepang 12-17 November ini.

“Tanggal 9 November kami resmi merilis Huretoy Kor Kamuy di sejumlah digital platform, setelah itu kami berangkat ke Jepang untuk tampil di acara festival di kota Saga, Jepang,” jelas penggerak Soul and Kith, Aik didampingi Michael Perwira.

Dikatakan, penampilan Soul and Kith atas undangan atau permintaan salah satu radio di Jepang, yakni Bagus Radio. Bermula beberapa bulan lalu, ketika lagu Soul and Kith diputar di radio tersebut dan mendapat respons bagus. Tak lebih dari dua bulan lalu, mereka menghubungi Soul and Kith dan meminta kesediaan untuk tampil di Jepang.

Kesempatan bagus itu tentu saja tak dilepaskan begitu saja. Di saat bersamaan, Soul and Kith tengah mempersiapkan single baru. Jadilah proses penggarapannya dikebut dan diproyeksikan bisa dirilis sebelum berangkat ke Jepang.

Bukan kebetulan, lagu “Huretoy Kor Kamuy” terinspirasi dari kehidupan suku Ainu di Jepang yang penuh rasa bersyukur dengan hidup selaras bersama alam. Suku asli dari pedalaman Hokkaido ini memiliki dengan kebudayaan yang begitu kental, mensakralkan setiap bentuk kehidupan yang ada. Ritme suara yang disenandungkan suku Ainu merupakan perwakilan dari setiap suara alam yang saling mengisi satu sama lainnya menjadi harmoni, sedangkan gerakan tari mereka yang berulang tanpa akhir mewakilkan simbol kehidupan yang terus beregenerasi.

Rasa itulah yang kemudian dituangkan oleh Aik ke dalam lagu “Huretoy Kor Kamuy (The Spirit of Tanah Merah)”. Mengapa tanah merah, menurut Aik bermula ketika dalam satu mimpi ia merasa tubuhnya seperti dibaluri tanah merah. Setelah mencari arti atau makna tanah merah, ia pun mencoba menyampaikannya melalui lirik lagu.

“Tanah merah sebagai representasi hidup, dengan warna merah sebagai simbol ketenangan yang menyimpan sejuta gairah, keseimbangan dan kekuatan,” katanya.

Untuk memperkuat lagu, Aik sengaja memasukkan Bahasa asli suku Ainu ke dalam lirik lagu. Karenanya dalam proses penulisan lagu, ia dibantu kurasi lirik oleh Oki Kano, seorang musisi asli suku Ainu yang sudah dikenal di Jepang.

Di bagian lain Michael menambahkan, proses rekaman yang penuh tantangan, salah satunya dalam membawa nada yang khas dari instrumen Tonkori yang merupakan alat musik khas suku Ainu. Instrumen Tonkori kemudian digantikan dengan teknik dan rasa dari permainan gitarnya, yang mengharmonisasikan nuansa Tonkori dengan tetap mengangkat nuansa folk dan rock yang sudah menjadi karakter Soul And Kith. Seluruh proses rekaman hingga tahap mixing dan mastering dikerjakan oleh Deny Surya.

“Untuk pertama kalinya Huretoy Kor Kamuy (The Spirit of Tanah Merah) akan kami bawakan secara live ya saat tampil di Jepang nanti,” kata Aik.

Selama di Jepang, Soul and Kith akan tampil di beberapa panggung. Menurut Aik, ini benar-benar akan menjadi pengalaman luar biasa, karena inilah pertama kali Soul and Kith berkesempatan tampil di luar negeri. Tentu penampilan mereka juga diharapkan dapat membuka mata publik luar kalau Indonesia memiliki banyak musisi bagus. (231)

Michael Perwira dan Ari Krisnayanti (Aik), duo Soul and Kith

About the author