
SEMANGAT berkarya dan terus aktif, itulah Antibodi. Baru setahun melepas album penuh, mereka sudah melepas rekaman lagi, mini album yang diberi judul Selamat Datang Harapan. Menurut Joe, sang vokalis, rekaman ini menjadi semacam curahan perasaan, keluh kesah mereka.
Judul Selamat Datang Harapan sendiri dipilih sebagai antitesis tema dari lagu-lagu yang terinspirasi dari situasi realita yang terjadi selama dua tahun terakhir ini, sedari awal 2020 hingga awal 2022).
“Mini album dengan enam lagu ini menggambarkan berbagai perasaan campur aduk yang baru kali ini kami alami: marah, sedih, peduli, dan keinginan untuk tetap berjuang di tengah situasi yang tak menentu ini. Tahun-tahun yang sulit ini telah banyak mendewasakan kami para personel Antibodi baik dalam penulisan lirik maupun aransemen musiknya,” jelas Joe.
Enam lagu yang terangkum dalam Selamat Datang Harapan memuat enam karakter musik yang bervariasi, tetapi tetap dituangkan dalam gaya bermusik dan sound Antibodi yang khas.
Dibuka dengan nomor instrumental yang sepertinya sudah menjadi ritual Antibodi di setiap rilisan mereka, sebuah lagu berjudul “Dystopia Blues” yang menorehkan nuansa minor blues yang kelam berpadu dengan hardcore punk yang kental namun singkat, padat, dan menghajar.
Energi kemarahan ini berlanjut di lagu selanjutnya “Halo Dunia”, disusul curahan perasaan para siswa yang makin rumit dengan sistem daring yang menyulitkan, dan menjauhkan mereka dari situasi sekolah yang mereka rindukan dalam tembang bertajuk “Aku Dan Sekolah II”. Lagu ini merupakan sekuel dari track “Aku Dan Sekolah” yang sudah dirilis dalam album Still Going Strong.
“Rencananya akan kami jadikan trilogi sebagai kepedulian Antibodi terhadap dunia Pendidikan,” demikian Joe.
Lagu lain yang ditawarkan termasuk materi lama, lagu “Hidup…” dengan corak power ballad, “Kidung Pembebasan” yang menghentak crowd chant ala street rock atau skinhead oi!, dan ditutup dengan “Hanya Satu Pintaku” yang kelam dengan dukungan string section Fare Silitonga dan Uniel Wardani yang memainkan cello dan biola.
“Antibodi akhirnya memiliki sebuah nomor akustik. Nuansa lagu ini terinspirasi dari situasi dalam film-film science-fiction yang menggambarkan situasi dystopia,” seloroh Joe.
Untuk merampungkan seluruh rekaman, Antibodi mempercayakan perekaman hingga mixing dan mastering kepada Dimas Widi Kuncahyo, yang juga dikenal sebagai gitaris band metal Instant Karma. Menurut Joe, proses rekaman ini berlangsung mulai Oktober hingga November 2021. Sebelumnya Antibodi telah mematangkan lagu melalui proses workshop yang mereka lakukan cukup intens di tahun 2021. Namun karena kesibukan mereka di awal 2022, rencana perilisan Selamat Datang Harapan baru akan dilakukan Mei 2022. (231)
