
APA makna seseorang terdekat yang memang sudah ditakdirkan menjadi pasangan hidup? Kalau memang sudah jodoh, jatu karma, takkan lari ke mana. Inilah yang diceritakan Tri Puspa di lagu terbarunya “Jatu Karma” yang dirilis belum lama ini.
Lewat lagu ini, Oman, begitu ia biasa dipanggil, seakan ingin mengungkapkan bagaimana perjalanan hidupnya bersama sang suami, Bayu Thakur, yang juga penyanyi lagu pop Bali. “Lagu ini memang diangkat dari kisah nyata, pengalaman saya sendiri. Bagaimana hubungan asmara sebagai pasangan kekasih sangat singkat, hingga memutuskan untuk lanjut ke pelaminan. Ya … kalau memang sudah jodoh takkan ke mana,” jelas Puspa.
“Jatu Karma” yang diciptakan Yan Tawan menjadi lagu ke-2 yang dirilis Tri Puspa tahun 2022 ini setelah “Penggemar Kedis”. Untuk merampungkan rekaman ini, Puspa masih tetap bekerja sama dengan penata rekaman Dek Artha di studio Harta Pro. Begitu pun video klip sekali lagi ditangani sutradara Andy Duarsa.
Penyanyi bernama lengkap Ni Komang Tri Puspa Yuli Widyandari ini mengawali kiprahnya di belantika musik pop Bali dengan masuk dapur rekaman pertama kali tahun 2001 di bawah bendera Intan Dewata Record. Cukup lama vakum dari ingar bingarnya dunia musik, Tri Puspa baru muncul lagi tahun 2006 dengan bergabung di album kompilasi produksi Rhido Record.
Puspa mulai muncul lagi di belantika musik pop Bali di tahun 2009, setelah menikah dengan Bayu Takur yang juga penyanyi pop Bali. Kiprah Tri Puspa makin terasa setelah bergabung dengan Harta Pro tahun 2011 dan turut mengisi beberapa album kompilasi.
Di antara penyanyi lagu pop Bali wanita, sosok bernama lengkap Ni Komang Tri Puspa Yuli Widyandari ini bisa dibilang termasuk yang paling aktif. Dalam dua tahun terakhir, lagu yang dirilisnya seperti “Tusing Jodoh Tiang”, disusul “Spanduk Hari Raya”, “Dilema Rumah Tangga”, “Magedi”, hingga yang terbaru “Lebian Gaya”, “Butuh Dirawat”, dan “Penggemar Kedis”. (231)