“Pralaya”, Nyi Pelet Berdusta Tunjukkan Eksistensi

Nyi Pelet Berdusta

KETIKA mulai muncul lima tahun silam, grup band Nyi Pelet Berdusta sempat diragukan banyak penikmat musik. Jangan-jangan band asal Nusa Dua ini hanya iseng saja bermusik, apalagi menyimak namanya yang sedikit nyeleneh. Namun dengan rilis video musik terbaru berjudul “Pralaya”, mereka menunjukkan eksistensi di kancah lagu berbahasa Bali.

Menuru Gus Tabhu, sang vokalis, video musik ini menjadi kelanjutan cerita dari video Nyi Pelet Berdusta sebelumnya, “Idup Sing Maunduk”. Video musik yang digarap Adit Nesa ini sebetulnya sudah rampung Oktober tahun silam, namun rilisnya memang direncanakan 25 Februari lalu.

Pralaya merupakan kepercayaan Umat Hindu Dharma tentang akan terjadinya kiamat. Lewat lagu ini kami ingin menyampaikan keadaan saat ini di mana banyak terjadinya pengangguran, hilangnya mata pencaharian, hilangnya rasa toleransi dan kemanusiaan,” ujar Gus Tabhu.

Di sisi lain, Yan Kakus sang gitaris yang menciptakan lagu ini mengatakan, lewat video musik ke-7 ini Nyi Pelet Berdusta bermaksud mengingatkan kembali kepada semua orang akan hal-hal yang sudah hilang karena keadaan. Bagaimana kembali memanusiakan manusia sekaligus juga mengingatkan kita semua untuk kembali berbudaya, berbudi luhur dan saling bertoleransi.

“Apakah kita harus menunggu kiamat atau pralaya dulu mengembalikan kesadaran kita sebagai makhluk hidup?” tanya Yan Kakus.

Nyi Pelet Berdusta dibentuk di Nusa Dua, April 2017 dengan personel awal Gus Tabhu alias Gus Indra (vokal, gitar), Kamardika alias Yan Kakus (gitar), dan Kolik (drum). Belakangan ketika Kolik berhalangan karena satu dan lain hal, posisi drummer dipercayakan kepada Murdi.

Menjadikan pop punk sebagai pilihan musik, band ini mengaku terinspirasi grup seperti Endank Soekamti dan NTRL sebagai panutan. Meski demikian, mereka tak mau terkungkung dengan idealisme dalam bermusik. Lebih tepatnya, tak menutup diri untuk berkembang dengan memainkan warna musik lainnya.

Nama Nyi Pelet Berdusta dipilih karena selain unik dan khas, kebetulan para personelnya sedari kecil termasuk menggemari film kolosal dan tayangan televisi seperti Tutur Tinular, Saur Sepuh, Misteri Gunung Merapi, juga Dendam Nyi Pelet. Januari 2018, mereka merilis lagu pertama “Happy Rock n’ Roll”, disusul “Cinta Jarak Jauh” September 2018, “Cinta Jarak Jauh” September 2019, “Pemuda 45” Desember 2019, “Idup Sing Maunduk” Juni 2020, “Tanah Merah” Mei 2021, dan paling baru “Pralaya”, Februari 2022. (231)

About the author