Erik Sondhy Padukan EDM dengan Sinden Jawa

Erik Sondhy

PIANIS Bali, Erik Sondhy mengawali tahun ini dengan melepas satu karya music baru berjudul “Universe Blessings”. Berbeda dengan rekaman lagu sebelum-sebelumnya, kali ini, musisi yang dijuluki Mister Fingers ini memainkan warna electronic dance music (EDM). Tak hanya itu, ia berkolaborasi dengan Silir Wangi, seorang penyanyi asal Jogjakarta yang menembangkan sinden Jawa.

“Lagu ini memberikan pencerahan kepada setiap insan untuk selalu bersyukur karena alam semesta selalu setia memberikan anugerahnya. Kali ini saya mengeksplor EDM, dance music, tapi dipadukan dengan sinden Jawa. Saya rasa ini merupakan EDM sinden Jawa yang pertama di Indonesia. Ya bisa dibilang agak keluar dari warna musik saya di rekaman sebelumnya,” jelas Erik kepada mybalimusic.com.

Kerjasama Erik dengan Silir Wangi bermula ketika diperkenalkan oleh Marzuki Mohammad (Kill The Dj), salah satu personel Jogja Hiphop Foundation yang memproduseri rekaman “Universe Blessings”. Silir Wangi banyak dikenal ketika bergabung dan menghasilkan rekaman bersama Sinten Remen pimpinan Djaduk Ferianto, juga KUA Etnika. Selain itu alumnus ISI Yogyakarta jurusan karawitan ini juga merilis beberapa album rekaman sendiri dan sempat tampil dalam berbagai even musik hingga mancanegara.

Proses penggarapan musik dan rekaman bekerjasama dengan sejumlah musisi Jogja. Erik membuat melodinya, sedangkan lirik dikerjakan oleh teman-teman di sana. Ia juga dibantu oleh co producer Balance Perdana. Untuk kebutuhan art work pendukung publikasi dikerjakan I Gusti Adi Pradana.

Erik Sondhy sudah punya keinginan menjadi musisi terkenal sejak belia. Sejak awal sulung dari pasangan seorang pria pemandu wisata asal Manado yang fasih berbahasa Belanda dengan seorang wanita penari dari Bali, Ni Luh Putu Sri Nulatri Sedani ini berlatih bermain gitar, dan selanjutnya mulai belajar cara bermain piano.

Sempat “berkelana” di Bandung untuk melanjutkan sekolah sembari menimba pengalaman bermusik, musisi bernama lengkap Eurysondhy Andrean John Imanuel Mangempis ini makin intens menggeluti jazz ketika sempat memutuskan tinggal di Yogyakarta. Di kota ini, Erik menemukan banyak teman musisi dan makin jatuh cinta dengan musik Jazz. Dari sini pula ia mengukir prestrasi secara nasional. Barulah tahun 2000 ia kembali ke Bali dan membentuk Jiwa Band bersama Rio Sidik (terompet), alm. Ito Kurdhi (bass), Koko Harsoe (gitar) dan Sonny Riwis (drum). Setelah band ini bubar 2002, dengan formasi Erik (keyboard), Rio Sidik (terompet), Koko Harsoe (gitar), Doddy Sambodo (bass) dan Oni Pah (drum) muncul Svara Band.

Tahun 2007, Erik memunculkan Erik Sondhy Project (ESP) dan merilis album pertamanya, “Introducing Trio 07”. Tahun 2012, Erik Sondhy Project bekerja dengan trio bernama Karma Jazz Trio, yang memiliki anggota Erik Sondhy (rhodes), Sandy Winarta (drum) dan Indra Gupta (bass) dan menghasilkan album berjudul “Karma”. Juni 2015, Erik Sondhy pergi ke London, Inggris, untuk merekam album ketiganya di Abbey Road Studio, yang akhirnya dirilis tahun 2016. Album ke-4 “Meditation” dirilis 2017, disusul “The Gift of Love” tahun 2018 dan “Spontaneus” tahun 2021. (231)

About the author