
DAMPAK pandemi Covid-19 masih terus berlanjut, meskipun kondisi berangsur mulai membaik. Salah satu yang paling dirasakan masyarakat adalah dampak terhadap perekonomian. Tak sedikit warga yang kebingungan karena terlilit utang gegara situasi dan kondisi selama pandemi. Inilah yang diungkapkan AA Raka Sidan dalam lagu terbarunya, “Uyak Utang”.
Sebagaimana karya-karya lainnya, Gung Sidan – begitu penyanyi ini akrab dipanggil – menampilkan lirik dengan Bahasa keseharian yang lugas. Betapa susahnya hidup saat ini, dikejar-kejar tagihan sana-sini, sehari-hari uyak utang.
“Intinya tentang seseorang yang kesusahan karena terlilit utang,” ujar Gung Sidan kepada mybalimusic.com.
Ketika ditanya bagaimana muncul ide menggarap lagu dengan tema ini, sembari berseloroh Gung Sidan menjawab singkat, “Karena saya sedang dililit utang”.
Selama masa pandemi, banyak musisi dan penyanyi yang kehilangan panggung, pemasukan menurun drastis. Sebagian di antaranya mencoba tetap aktif berkarya melalui media sosial dan kanal berbagi seperti Youtube. Gung Sidan termasuk salah satu di antaranya.
Bersama sang istri, Ocha Putri, yang juga penyanyi, Gung Sidan masih mendapat respons bagus dari penikmat lagu pop Bali. Dalam dua tahun terakhir, video klip lagunya yang banyak disaksikan masyarakat seperti “Saung Keris”, “Vespa Tua”, “Krupukan”, juga “Guru Seksi”.
“Saya mengalir saja dalam berkarya, dan syukur masih bisa diterima di masyarakat,” ujar Gung Sidan saat ditanya apa yang membuatnya tetap semangat berkarya di tengah banyaknya pendatang baru bermunculan.
AA Raka Sidan awalnya dikenal sebagai pencipta lagu, terutama setelah karyanya “Somahe Bebotoh” yang dibawakan Dek Ulik booming. Hingga kemudian ia pun digaet Aneka Record untuk membawakan sendiri ciptaannya. Muncullah album “Suud Memotoh” (2005), “Pada-pada Ngalih Makan” (2007), “Pak Boss (2009), “Song Brerong” (2012) dan “Kenceng” (2015). Ketika industri musik beralih ke era digital, Gung Sidan tetap eksis dengan sejumlah karyanya yang meraih jutaan viewer seperti “Tiang Musisi”. (231)