
SEJAK era rekaman lagu pop Bali di tahun 70-an hingga saat ini, entah sudah berapa kali kisah pedagang kopi cantik (dakocan) diangkat menjadi tema lagu. Namun demikian tak pernah membosankan, apalagi dibawakan dengan gaya sendiri dengan kalimat lucu kadang ‘berkulit’. Terbaru, satu grup yang menamakan diri Ben’s Band membawakannya dalam lagu berjudul “Tukiyem”.
Di lagu yang dirilis sejak Minggu (11/7) ini, Tukiyem yang digambarkan sebagai dakocan yang menjadi idaman sekaligus bikin pusing para pria. Dengan latar era 80-an, Tukiyem adalah seorang wanita cantik dengan bodi semampai, kulit mulus, idaman para lelaki pada masanya.
Sehari-harinya warung Tukiyem selalu ramai dikunjungi anak muda. Dengan bermacam hidangan dan minuman yang dijual, Tukiyem menjadi alasan para pemuda untuk mendekatinya dengan alasan sebagai pelanggan. Tak pelak, persaingan terjadi di antara parfa pemuda untuk mengambil hati Tukiyem.
“Tentu saja akhirnya ada pemuda yang berkecil hati dan merasa kecewa menyaksikan bagaimana pemuda lain juga menjadi saingannya dalam merebut hati Tukiyem. Seperti lirik lagunya, Tengkejut beli di warung adine Liyu.anak bagus menganggurin. Nadak sara bayune mecepol, enduk rasayang Bli, luwungan mundur teratur. Nndur ndar ndur… ndar ndur mundur teratur…” jelas LaNyak, salah satu vokalis Ben’s Band yang juga memainkan gitar.
Konon ide membuat lagu “Tukiyem” ketika personel Ben’s Band bertemu dan teringat masa lalu mereka. Salah satu yang paling berkesan tak lain ketika teringat Tukiyem, pemilik sekaligus penjual di warung kopi kala itu.
Ide menjadikan kisah Tukiyem sebagai lagu dan merekamnya disambut baik oleh yang lain. Lebih lengkap lagu ketika kemudian Dewi Pradewi, biduanita pop Bali yang multitalenta dengan senang hati mau berkolaborasi dan memerankan sosok Tukiyem.
Ben’s Band diperkuat personel Benmas Widiada (gitar, vokal), Yayak Wiratanaya (bass, vokal), Pasma (vokal), Joyok Kecet (banjo, vokal), dan LaNyak (gitar, vokal). Sebelum memutuskan bergabung dan memproklamirkan nama Ben’s Band, masing-masing dengan pengalaman bermusik sendiri sudah lama saling kenal dan kerap berkomunikasi melalui medsos seperti Facebook. Ide untuk merekam “Tukiyem” juga sudah muncul cukup lama, namun baru belakangan saja terpikir untuk berkumpul dan serius membahas lagu ciptaan Benmas Widiada ini. Proses rekaman dan tata musik kemudian ditangani Silahome Studio, sedangkan video klip digarap oleh Galaxy.
“Ya semoga lagu Tukiyem dapat menghibur masyarakat dan makin menambah semangat di dalam berkarya,” harap LaNyak. (231)