
PESONA Nusa Ceningan sudah sejak lama mengusik seniman untuk menuangkan kesannya lewat karya, termasuk lagu. Meski berlatar belakang keindahan alam di sana, namun tidak lantas terjebak menjadi lagu kampanye atau promosi pariwisata. “Tresna ring Ceningan” nyanyian Kaniya Indira salah satunya.
Lagu ciptaan Ardi Marta yang baru dirilis awal pekan ini mengisahkan penantian seseorang akan kekasihnya yang terhalang oleh jarak dan waktu. Tak dimungkiri keindahan alam Nusa Ceningan dan Nusa Lembongan juga tempat ikonik seperti jembatan kuning yang tampil sepanjang video musiknya juga akan menarik perhatian.
Walau lagu ini berkisah asmara anak muda kebanyakan, ternyata Kaniya malah mengaku sempat ragu dan takut awalnya untuk membawakan lagu ini. “Jujur, saat ditawarkan untuk membawakan lagu ini, saya merasa takut. Saya merasa kemampuan saya masih perlu diasah lagi untuk membuat suatu karya yang akan ditayangkan untuk publik,” cerita Kaniya kepada mybalimusic.com.
Dukungan dari orang tua, juga dorongan dari Ardi yang menciptakan lagu akhirnya membuat Kaniya luluh dan berani untuk mencoba. Kaniya menuturkan, dalam prosesnya mulai dari awal, banyak sekali banyak sekali story, baik itu dalam penulisan lagu, maupun saat rekaman. Namun pembuatan video klip saat yang paling menarik.
“Saya belum pernah berkunjung ke Nusa Lembongan maupun Nusa Ceningan sebelumnya., Tentu saya menemukan banyak hal unik dan menarik di sana, mulai dari objek alam yang sangat indah, keramahan masyarakat, juga tradisi yang unik. Saya sangat senang berada di sana,” tutur Kaniya.
“Tresna Ring Ceningan” menjadi adalah lagu pop komersil berbahasa Bali pertama yang dirilis Kaniya. Sebelumnya ia memang pernah merilis satu rekaman komersil namun berbahasa Indonesia. “Jadi ya wajar kalau saya merasa dalam penyajiannya masih banyak kekurangan. Ya semoga lagu ini dapat dinikmati dan bersemayam di hati para pendengar,” harapnya.
Dilahirkan di Denpasar, 2 September 2004, dara belia bernama lengkap Ni Putu Kaniya Indira ini sudah mulai tertarik dengan dunia tarik suara sejak kelas VI SD. Berbagai ajang lomba vokal baik skala lokal maupun nasional diikutinya. Peluang putri pasangan Wayan Madiana dan Ni Putu Sri Sudarmi untuk mengembangkan kiprah di dunia musik kian terbuka setelah merilis single “Cinta dan Usia” di tahun 2017. Selain itu akhir 2018 Kaniya juga turut mendukung album Bali Kumara #6 dengan membawakan lagu “Merta Hyang Tohlangkir” (231)

