MASA pandemi yang masih berlanjut berdampak besar terhadap musisi yang biasa mendapat rejeki dari pementasan. Namun demikian ide-ide kreatif untuk berkarya pada sebagian di antaranya tak bisa dibendung. Musisi dai Batur dan Sanur bersatu, hasilnya satu lagu reggae berjudul “Semangat Kawan”.
Adalah Bagong Exl dari Batur, Kintamani, yang ingin merekam satu lagu karya ciptanya, bertemu dengan Gus Ndut dari Sanur. Tertarik dan merasa cocok dengan karya rekannya ini, Gus Ndut setuju untuk menyanyi sedangkan penggarapan musik dan proses rekaman langsung ditangani Bagong di studionya di Batur.
“Prosesnya sangat cepat, begitu merasa cocok, kami putuskan untuk langsung menggarap rekaman. Selama dua hari kami kerjakan, bahkan saya sampai menginap di Batur,” ujar Gus Ndut.
Begitu rekaman kelar, video klip juga langsung digarap oleh VNL Visual dengan memanfaatkan lokasi di sekitar Batur, Kintamani. Sesuai judulnya “Semangat Kawan” menyampaikan pesan agar siapa pun terutama generasi muda, agar tetap semangat dalam hidup ini. Sekalipun jaman susah, tetap sabar menjalani hidup yang benar. Hendaknya semua saling menguatkan, berjabat tangan, berangkulan untuk menghempaskan godaan. Jangan pernah membanding-bandingkan siapa kita dengan melihat latar belakang perbedaan.
“Karena pada dasarnya kita diciptakan untuk sesama agar menjadi yang terbaik. Ide untuk membuat lagu ini munculnya tak jauh dari apa yang saya dan teman-teman alami sendiri. Ya inginnya lagu ini bisa memberi inspirasi agar teman-teman tetap semangat, jangan pernah lelah, mari kita rangkai kisah,” tambah Bagong.
Ini kali pertama Bagong berkolaborasi untuk rekaman bersama Gus Ndut, sekaligus menjadi projek di luar grup masing-masing. Bagong adalah gitaris pada band Soullast, dan Gus Ndut adalah vokalis The Smallaxe. Keduanya termasuk band reggae yang turut menjaga geliat musik rasta ini di Bali dengan karya dan aktivitas masing-masing.
Soal pesan moral, masalah sosial kemanusiaan yang terangkum dalam lagu “Semangat Kawan”, menurut mereka berdua tak jauh berbeda dari lagu reggae kebanyakan. “Ya apalagi kalau menengok kiprah Bob Marley sebagai acuan atau kiblat kebanyakan musisi reggae, lagu-lagunya juga banyak yang berbicara soal kemanusiaan, persaudaraan,” jelas Gus Ndut.
Baik Bagong maupun Gus Ndut mengaku tetap semangat untuk terus berkarya, salah satunya karena dukungan dan solidaritas dari sesama musisi reggae dalam wadah Bali Reggae Movement maupun Bali Reggaeneration. (231)
