Berani Selingkuh? Ocha Prastya Ancam 10-11

APA yang terjadi bila pasangan selingkuh? Mungkin ada yang beranggapan tak masalah atau tak apa asal tidak ketahuan. Namun jangan pernah coba-coba untuk melakukan itu pada Ocha Prastya, karena ia punya kiat tersendiri  yang disebut 10-11 atau sepuluh sebelas. Beli selingkuh, tiang balas.

Itulah yang diungkapkan Ocha Prastya dalam lagu terbarunya “Sepuluh Sebelas’ yang akan dirilis mulai Rabu (22/7). Lagu pop berbahasa Bali bermuatan pesan sosial ini menjadi menarik karena dikemas dengan musik riang dengan lirik sederhana.

Tema yang diangkat jelas, problematika rumah tangga, kisah seorang istri yang memiliki suami ganjen, kegetalan, sering menggoda perempuan lain. Paham akan kelakuan suami, si istri pun mengancam sang suami. “Ancaman” kepada suami disampaikan dalam bentuk tamsil atau perumpamaan yang dalam bahasa Balinya disebut wewangsalan.

“Kalau kamu  sepuluh, aku  sebelas. Kalau kamu selingkuh, aku balas. Kalau kamu sebelas aku dua belas. Kalau kamu nggak jelas aku pasti lepas,” ujar Ocha membeberkan isi lagu terbarunya.

“Sepuluh Sebelas” merupakan single ke-4 yang dirilis Ocha Prastya sejak mulai memutuskan berkiprah di belantika musik pop Bali. Seperti rekaman sebelumnya, kali ini pun ia didukung penuh sang suami, penyanyi pop Bali, De Pana, yang menciptakan lagu “Sepuluh Sebelas”. Tak hanya itu, De Pana juga yang menggarap musik, menangani proses rekaman hingga penggarapan video klip, di bawa bendera D.V.A. Studio.

Penyanyi asal Sembung, Mengwi, Badung  yang bernama lengkap Ni Putu Eka Prastyawati ini sudah mulai terjun ke musik pop Bali sejak 2009. Saat itu ia sempat terlibat satu rekaman album kompilasi di Bahama studio. Selain itu ia sempat menyanyikan beberapa lagu lain, sebelum akhirnya vakum beberapa saat.

Tahun 2019 lalu, Ocha mulai melanjutkan babak baru kiprahnya di dapur rekaman dengan merilis single  seperti “Tusing Kal Ilang” dan “Tresna Selantang Tuwuh”. Awal Mei lalu, ia sempat merilis single bertemakan kondisi sosial masyarakat yang terkena dampak pandemi Covid-19,  satu lagu berjudul “Gelis Rahayu”. (231)

About the author