“Nang Logang” Inspirasi dari Lagu Masa Kecil

feb1
Febri Februari

KENALKAN, namanya Febri Februari. Penyanyi solo yang mencoba berkarya di kancah lagu berbahasa Bali. Satu karya ciptanya yang berjudul “Nang Logang” baru saja diluncurkan. Satu lagi yang terinspirasi dari kesan, pengalaman masa kecil si penyanyi.

Meskipun memutuskan untuk menjadi penyanyi solo, kerap tampil dengan gitar akustik, namun untuk proses rekaman dan tampil live, Febri dibantu band pengiring dengan personel Wayan Kojot (gitar), Gede Arya (bass), Putu Adi Wawan (drum). Sebetulnya Febri sendiri sudah tertarik ke musik dan mulai belajar membuat lagu, menyanyi dan bermain alat musik sejak 10 tahun lalu. Bahkan sudah cukup banyak lagu yang ia ciptakan, terutama lagu berbahasa Indonesia. Namun belum ada satu pun yang sempat direkam. “Nang Logang” yang diluncurkan 28 Februari ini menjadi jejak pertama Febri di rekaman lagu berbahasa Bali.

“Saya mulai suka musik setelah melihat orangtua bermain musik. Kebetulan ayah saya, Kadek Diang adalah pemain biola, dan dari dulu penghidupan keluarga memang dari bermusik,” jelasnya.

Pilihan tema yang berbeda dalam lagu “Nang Logang” tak lepas dari pengalaman masa kecil Febri yang kerap dinyanyikan lagu oleh sang nenek menjelang tidur, dengan lirik : Nang Logang ejukan tiang lindung / sing aae  lindung godogan masih kanggo / dendeng goreng krupukan ane nyangluh / sing ada lindung, godogan masih kanggo.

“Tembang pendek itu saya kemas jadikan lagu penuh dan saya buatkan lirik lainnya lagi. Jadilah lagu berjudul Nang Logang. Kebetulan ayah pemain biola, sekalian saya ajak mengisi biola di lagu ini,” cerita pria yang bernama lengkap Putu Redi Febriawan ini.

Bagi Febri sendiri, keterlibatannya di lagu pop Bali semata hanya karena ingin bisa turut melestarikan lagu berbahasa Bali. Setelah single “Nang Logang”, Febri juga berencana akan membuat lagu lain dan merekamnya pula. “Saya hanya ingin menjalankan hobi positif,  tidak aneh-aneh, dan ingin lebih serius lagi dalam bermusik,” tandasnya. (231)

Feb2
Febri Februari (tengah) bersama musisi pengiring lagu “Nang Logang”

 

About the author