
ADA banyak cara untuk memaknai satu hari keagamaan, tak terkecuali lewat lagu. Terinspirasi dari Siwa Ratri, salah satu hari peringatan penting bagi umat Hindu, biduanita pop Bali, Ayu Saraswati merilis single video klip lagu berjudul “Siwa Ratri”. Ide mulai dari proses rekaman hingga suting terbilang serba kilat dan penuh cerita menarik. Namun lebih dari itu, keinginan Ayu untuk dapat ngayah, melakukan yadnya lewat lagu bertepatan dalam suasana Siwa Ratri yang jatuh Senin (15/1), akhirnya tercapai.
Kepada wartawan di Denpasar, Minggu (14/1) Ayu menjelaskan, kecintaan pada Dewa Siwa, itu yang membuatnya semangat merampungkan project spontan ini. Selain itu, dorongan kuat dari putra semata wayang, Sathya, juga membesarkan semangatnya untuk menyelesaikan lagu bertema sosial kerohanian tersebut. Lagu ini sendiri sebetulnya sudah diciptakan oleh Putu Ayu Astraningsih, 2014. Hingga tahun 2016 lagu ini sampai ke tangan Ayu Saraswati, namun rupanya belum tergerak untuk mewujudkannya menjadi nyata. Hingga akhir 2017 lalu, ada dorongan kuat untuk merekam lagu ini dan merampungkan video klipnya sebelum Siwa Ratri tiba.
“Anak saya selalu bilang, Mama rekaman saja, lagunya bagus, nanti musiknya dibuat modern, kan pas mau dekat hari raya Siwa Ratri. Saya bilang kerjaan banyak, belum bisa ngurusin yang lain, apalagi rekaman. Dia terus bilang, nanti keburu lewat hari Siwa Ratri,” cerita Ayu Saraswati.
Dipaparkan, awalnya ia menerima materi lagu ciptaan Astra dan Ari Istrianti itu sudah jadi, dengan aransemen musik digarap Gung Dea. Menariknya, Astra sendiri ingin Ayu Saraswati yang membawakannya dan merilis lagu itu. “Ya, kalau saya yang menyanyikan, saya mau, tapi semuanya akan berubah. Karena rekaman semula nuansa musiknya mandarin, vokal agak India, jadi kalau saya yang membawakan, saya pikir harus dirombak total, musiknya juga diaransemen ulang. Sempat sih agak ragu, tapi akhirnya Astra setuju dan menyerahkan ke saya,” terang Ayu.
Proses mulai bergulir secara cepat, Ayu menghubungi Dek Artha untuk menggarap musik dan proses rekaman. Setelah rekaman tahap awal jadi, berulang kali didengarkan, Ayu berpikir akan bagus jika ada tambahan vokal sesendon, dan ia tidak mau bahasanya yang umum atau biasa-biasa. Merasa ini penting dan tak mau asal jadi, ia pun menghubungi seniman tradisional senior yang juga dalang, Anom Ranuara. Setelah mencoba menyanyikan, ia malah merasa kurang pas, kalah bagus jika di nyanyikan oleh Nik Suasti. Perlu perjuangan bagi Ayu untuk dapat menemukan dan meminta tokoh ini mau mengisi suara sesendon. Bak gayung bersambut, semuanya berjalan mulus. Namun setelah mendengarkan hasil akhir, Ayu merasa masih ada bagian yang kosong saat interloude. Akhirnya muncul ide mengisinya dengan palawakya. Lewat proses cukup unik, campur tangan Anom Ranuara dan Nik Suasti sekali lagi menyempurnakan semuanya.
Lagu yang sarat dengan pesan moral mendalam, tentu akan lebih bagus lagi jika divisualisasikan ke dalam gambar yang tak kalah bagusnya. Ayu Saraswati pun tak mau sembarangan dan menggarap video klip asal jadi. Setelah bertimbang-timbang, akhirnya ia menjatuhkan pilihan kepada Samsul Hadi atau lebih dikenal dengan sapaan Mas Nyo, videographer senior yang sudah cukup banyak menggarap video klip penyanyi pop Bali di awal 2000-an. Di tengah kesibukannya, Mas Nyo yang tertarik dan suka dengan materi lagunya, meluangkan waktu secara maraton untuk suting juga proses editing dalam waktu sekitar seminggu. Suting dikebut di dua lokasi, di Sangeh untuk mengambil adegan Lubdaka, sembahyang dan lip sync, serta di Bali traditional house di Gianyar untuk mengambil gambar kegiatan masyarakat Bali kuno.
Alhasil, lagu dan video klip “Siwa Ratri” juga memberi kesan tersendiri yang luar biasa bagi penciptanya, Astraningsih. “Lagu ini saya dedikasikan untuk ngayah,persembahan, bakti melalui lagu. Kalau tidak dinyanyikan dan direkam oleh Ayu Saraswati, mungkin ini hanya akan menjadi lagu di dalam kamar saja, yang awalnya kami mainkan dengan petikan gitar saja,” komentar Astra.
Ketika ditanya apa target dari rilis lagu yang keseluruhan proses dikerjakan dengan biaya sendiri, Ayu Saraswati mengaku selain keinginan untuk mempersembahkan sesuatu untuk Siwa Ratri, sama sekali tak ada niat misalnya agar lebih popular apalagi mengejar keuntungan materi. “Itu sih jauh sekali. Target saya simpel saja, semoga lagu ini bisa menjadi inspirasi saat menyambut hari raya Siwa Ratri,” pungkasnya. (231)
