Selow Project : Reggae Ceria dan Jenaka

Selow2
Selow Project

EKSISTENSI band reggae Bali seperti Joni Agung & Double T maupun The Bodhi, tampaknya menjadi panutan bagi musisi-musisi muda lainnya. Sebut misalnya Selow Project, band reggae yang baru saja merampungkan rekaman album pertama mereka, “Selow-selow Aja”. Dari judulnya saja bisa ditebak, grup ini lebih banyak membawakan lagu dengan tema yang ceria dan jenaka.

Enam lagu yang terangkum di album perdana Selow Project seperti “Reggae Party”, “Sing setuju”, “Ragga Dance”, “Selow-Selow Aja”, “Lau Baliku” dan “Ngastiti Bali”. “Ada beragam corak yang kami mainkan seperti roots, pop dan dancehall. Satu lagu berbahasa Inggris, dua lagu berbahasa Bali, dan tiga lagu lainnya berbahasa Indonesia. Tentunya dengan tidak melupakan menyelipkan pesan moral dalam lagu-lagu kami,” jelas Ode, vokalis Selow Project

Grup yang sempat mendukung album kompilasi Bali Reggaeneration di tahun 2016 ini saat awal terbentuk sempat menggunakan nama Isenk Gen Reggae Band dengan personel Ode (vokal), Gus Ary (bass), Ngakan (lead guitar) dan Petonk (drum). Tak berapa lama kemudian bergabung Gusde (rhytm guitar) dan Ajus (keyboard). Saat ambil bagian di pergelaran Bali Reggae Festival 2016, mereka merasa nama Isenk Gen Reggae Band kurang punya daya tarik. Akhirnya mereka sepakat menggunakan nama Selow Project.

“Selow (slow )Project bagi kami memiliki makna berjalan pelan tapi pasti, sesuai dengan lambang kami Kura-Kura. Ini karena personel kami memiliki pekerjaan utama yang tidak bisa ditinggalkan sebagai sumber penghidupan. Agar band tetap eksis kami semua berkomitmen, walaupun agak susah untuk mencari waktu berkumpul bersama personel lain, kami harus tetap eksis,” tambah Ode.

Dengan rilis album “Selow-selow Aja”, grup Selow Project berharap bisa terus eksis dan berkarya di blantika musil di Bali sertat turut menggaungkan musik reggae di Bali seperti pendahulu yang mereka sebut “mentor” seperti kami Joni Agung and Double T, The Smallaxe, juga The Bodhi yang sudah terlebih dahulu merilis rekaman. (231)

About the author