
CUKUP lama setelah merilis album “Pelet Bali” empat tahun silam, Galuh Bilen akhirnya semangat lagi untuk menghasilkan karya baru. Bahkan minggu-minggu ini, ia sibuk merampungkan suting video klip sejumlah lagu. Targetnya, akhir tahun ini album ketiganya sudah bisa diluncurkan. Mengapa cukup lama, ia baru menyelesaikan rekaman lagu-lagu baru?
“Iya kebetulan ada usaha di luar yang harus saya selesaikan. Selain itu banyak teman-teman yang mengeluarkan album, jadi sekalian kasih kesempatan yang lain dulu,” ujarnya sembari tertawa kecil, ketika berbincang dengan mybalimusic.com, Rabu (14/9).
Ada delapan lagu baru yang akan terangkum di album baru Galuh Bilen nanti. Sebagian besar masih bertema percintaan, juga tentang kehidupan sehari-sehari. “Tema lagunya yang ringan-ringan saja, karena saya gak mau materi yang ruwet. Bagi saya, masyarakat sudah terlalu banyak dijejali permasalah sosial dan politik yang ruwet, jadi sekarang kita hiburlah dengan lagu yang ringan, gampang diingat dan dimengerti,” kilah penyanyi kelahiran Bangli ini.
Bukan Galuh Bilen namanya kalau tidak tampil spesial dan selalu ada nilai lebih baru yang ditawarkan. Di album ke-3 ini, ia melibatkan makin banyak nama-nama yang sudah berpengalaman baik untuk menciptakan lagu maupun penggarapan video klip. Untuk lagu misalnya, akan ada karya AA Raka Sidan “Takut-takut Kangen”, Ray Peni “Ampurayang” dan Tunik “Motifora” yang menciptakan lagu “Kunang-kunang”. Selain itu juga ada karya pencetak belasan hits pop Bali, Komang Raka. Sedangkan untuk penggarapan video klip selain melibatkan tim Bali Metro, juga ada nama video maker Andy Duarsa dan Dodik.
“Untuk merampung klip, kami sengaja suting di tempat-tempat spesial yang memiliki pemandangan dan nuansa khas Bali, dengan harapan agar lebih bisa mengharumkan nama Bali. Ada juga video klip di mana saya naik kuda di daerah Tegalalang. Ya konsepnya biar beda, saya tak mau lagi lagu pop Bali terpaku dengan visualisasi pakaian adat Bali dan digarap dengan konsep prewed,” demikian penembang “Arjuna vs Madona” bersama Nanoe Biroe ini.
Dengan konsep yang beraneka ragam, melibatkan banyak nama-nama tenar di bidangnya, tentu saja membutuhkan biaya yang tak sedikit. Namun sembari tersenyum, Galuh Bilen mengatakan tentu saja semua hal yang kita lakukan itu memerlukan biaya. Namun jika kita dilakukan dengan semangat dan kerja keras, tentunya tidak mustahil untuk diwujudkan.
Galuh Bilen pertama kali muncul di blantika musik pop Bali tahun 2011 dengan merilis album “I love You Bali”. Menjawab tantangan jika ia menyanyi hanya sekadar iseng, setahun berikutnya, ibu tiga anak ini merilis “Pelet Bali” yang digarap dengan lebih serius dan melibatkan banyak penyanyi serta musisi pop Bali. Termasuk kolaborasi dengan penari Nyoman Sura (alm.) yang menjadi model untuk video klip “Pelet Bali”. Sebagai bukti eksistensi dan kecintaannya terhadap lagu pop Bali, menjelang akhir tahun ini ia sudah siap dengan album ke-3. (231)