
LAGU sering dipilih menjadi medium untuk menuangkan curahan hati maupun perasaan yang tak bisa diungkapkan secara langsung. Lagu pula yang menjadi pilihan bagi musisi Erik Sondhy untuk mencurahkan kerinduannya akan sang ibu yang sudah 20 tahun belum bertemu kembali. Sebuah lagu khusus yang berjudul “Song for My Mother” telah selesai digarap untuk segera diluncurkan.
Seperti lagu-lagu tentang ibu atau ayah lainnya, musisi yang dikenal dengan julukan Mr. Fingers ini pun berharap tiap orang yang mendengarkan lagu ini nantinya dapat merasakan apa yang ingin ia sampaikan. “Song for My Mother merupakan single spesial yang saya persembahkan untuk tiap orang,” demikian disampaikan Erik kepada mybalimusic.com.
Rilis single “Song for My Mother” merupakan awal dari persiapan Erik untuk merilis album baru awal tahun depan. Album ke-3 ini menjadi sangat istimewa dan mendalam bagi Erik karena selain dipersiapkan secara matang, proses rekaman dilakukan di Abbey Road Studios, London, Inggris. Studio ini menjadi ternama sebagai langganan musisi kelas dunia seperti The Beatles. Sedangkan musisi dalam negeri yang pernah merasakan pengalaman rekaman di sini seperti Gigi dan J-Rock.
Bagi penikmat musik di Bali khususnya di seputaran Denpasar, Sanur, dan Kuta, nama Erik Sondhy tentunya sudah tak asing lagi. Sejak muncul sebagai juara pertama di ajang Jazz Goes To Campus, belasan tahun sudah dilewatinya dengan bermain musik baik secara tunggal maupun turut mendukung grup dan musisi lainnya. Meskipun banyak bermain jazz dan memang lebih dikenal seorang musisi Jazz, sesungguhnya musisi bernama lengkap Eurysondhy Andrean John Imanuel Mangempis ini tidak membatasi diri dengan satu genre musik. Ia pun telah berkerjasama dengan musisi dari berbagai aliran. Terlebih kecintaan terhadap piano yang menuntutnya untuk selalu mengeksplorasi kemampuan. Tak heran kalau ia pun sempat berkolaborasi dan mendukung tur band punk, Superman is Dead.
Meskipun berawal dari Bali dan dikenal di Bali, kiprah Erik sudah menjangkau nasional bahkan mancanegara. Even musik bergengsi seperti Jazz Merah Putih, Indonesian Open Jazz, Matra Jamz Jazz hingga Java Jazz Festival sudah dijajalnya. Untuk skala internasional Erik telah bermain di Singapore Jazz Festival, Penang Jazz Festival, Kota Kinabalu Jazz Festival, juga tampil di cafe Jazz ternama di London Ronnie Scott’s dan Troy Jazz Bar. Erik telah bermain bersama musisi-musisi internasional seperti Hadrien Feraud (bass), Toninho Horta (gitaris), Andy Davis (trumpet), Nigel Price (guitar), Mark Lewandowski (bass), Saleem Raman (drums) dan membuka konser pianis jazz Latin pemenang Grammy Award, Chuco Valdez. *231