Kata Neivill, Jangan Mudah Dihasut agar tidak “Lempuyeng”

Neivill

TERNYATA berbagai masalah sosial kemasyarakatan saat ini selalu menarik untuk menjadi tema lagu. Tak terkecuali bagi grup band lagu berbahasa Bali, Neivill, yang baru saja merilis lagu “Lempuyeng”. Konon katanya, lagu ini terinspirasi dari kehidupan pada umumnya saat ini.

Menurut, Tudix, vokalis Neivill sekaligus pencita lagu “Lempuyeng”, sederhananya di zaman sekarang ini banyak orang yang mudah iri dengan kehidupan yang kita Jalani. Akibatnya dengan cara main belakang, ingin merusak hubungan rumah tangga seseorang, juga dengan cara menghasut atau mengadu domba.

“Jadi pilahlah apa yang Anda dengar dan diketahui dari seseorang, sebelum anda melihat sendiri. Lebih baik dipikir dulu jangan langsung dicerna mentah- mentah agar tidak lempuyengan memikirkannya,” kata Tudix.

“Lempuyeng” menjadi lagu ke-11 yang diciptakan Neivill, sekaligus lagu ke-3 yang dibuatkan video musik — di luar album “Jiwa Rock n’ Roll” – setelah “Kedasarin Hati” dan “Sebatas dalam Hati”. Lagu lainnya dirilis melaui kanal seperti Youtube dalam bentuk video lirik.

Neivill dalam video musik “Lempuyeng”

Neivill band terbentuk di Bangli 9 Februari 2018. Awalnya band ini digawangi oleh Tudix Holic yang mengisi vokal dan Yan Jamboel yang bermain bass. Memilih bermain di jalur rock alternative, saat itu Neivill lebih banyak membawakan lagu-lagu cover untuk bisa main di banjar-banjar.

Keinginan memiliki karya sendiri, mendorong Neivill berupaya membuat lagu sendiri. Tidak tanggung-tanggung, tahun 2021 langsung merilis album pertama “Jiwa Rock n’ Roll”. Album ini memuat 8 lagu, dan tiga di antaranya dibuatkan video klip, “Sayang Kanti Mati”, “Kisah Pelaut”, dan “Tuak”.

Karena awalnya hanya memakai additional player drum, untuk memperlancar dalam berkarya maupun manggung, Neivill menambah personel Mangku yang memainkan gitar ritem, dan Bayu Sena yang mengisi drum. Dalam kurun waktu dua tahun lebih, setelah album “Jiwa Rock ‘n Roll”, satu per satu Neivill melepas single lainnya. (231)

About the author