XXX Kembali Karena “Beli Tresna Adi”

XXX

APA yang membuat grup XXX banyak dikenal dan dianggap memiliki ciri khas di belantika musik pop Bali? Selain awalnya lekat dengan musik pop bernuansa rap dan hip hop, tak bisa dimungkiri XXX makin banyak dikenal gegara beberapa karya yang ‘menyindir’ lagu pop Bali kebanyakan yang isinya hanya bli, tresna, adi.

Rah Tut, Rah Two, dan Rah Mink tak memungkiri kalau bli, tresna, adi (BTA) punya andil membesarkan bahkan lekat dengan nama XXX. Tak heran kalau kemudian rekaman terbarunya yang dirilis tepat menandai 20 tahun XXX berkiprah di belantika musik di Bali, 10 Oktober 2023, sengaja diberi judul “Ulian BTA”.

Apakah dari sekian lagu yang ada, “Ulian BTA” dipilih sebagai judul album untuk mengingatkan penggemar, sekaligus bermakna tersirat kalau XXX masih tetap semangat berkarya setelah cukup lama hibernasi, ulian BTA, karena kecintaannya terhadap lagu pop Bali juga penggemarnya? Boleh jadi demikian adanya.

Satu hal yang pasti, sebagaimana di enam album sebelumnya, XXX tetap menyuguhkan tema yang beragam dalam lagunya, tidak hanya soal kisah asmara tentunya, namun juga mengangkat sosial budaya di masyarakat. Ada 9 lagu yang dirangkum ke dalam album “Ulian BTA” yang dirilis secara digital, juga rilis berupa video lirik di kanal Youtube. Pertimbangan merilis video lirik, menurut IGN Murtana, produser Jayagiri Production yang menaungi XXX, semata karena keinginan untuk memudahkan para penggemar menyanyikan lagu-lagu band idola mereka.

Lagu-lagu yang dimunculkan di album terbaru ini adalah Ulian BTA, Tembang Tresna, Dasar Hati, Suud Ngambul, Yen Mula Saja Seken, satu lagu anak-anak Pul Kidu-Kidu, satu lagu berbahasa Indonesia Biarkan Mencintaimu, dan dua lagu yang sudah dirilis di kana Youtube sebelumnya, Aci Rah Pengangon yang mengangkat tradisi siat bantal di desa Kapal, Badung, dan lagu Jreeng.

XXX

XXX muncul pertama kali tahun 2003 dengan merilis album “Druwenang Sareng”, disusul “Jingkrak-Jingkrak” (2004), “Bikul Pisuh” (2006), “Sangut Delem” (2008), “Nak Bali” (2010), “Wellcome to Bali” (2013). Selepas itu, grup yang didukung Rah Tut (vokal), Rah Two (vokal), Rah Mink (gitar), Angga (bass), Rah Alit (drum) dan Sila (keyboard) ini sempat lama vakum, hingga muncul single “Aci Rah Pengangon” (2019) dan “Jreeng” (2020).

Menurut IGN Murtana yang juga memanajeri XXX, 20 tahun perjalanan XXX ditempuh dengan tidak mudah. Ada banyak suka duka, pasang surut yang dialami band “keluarga” ini. Meskipun masing-masing personel memiliki kesibukan tersendiri, juga kadang terhalang ego dalam berkarya, namun semuanya menyadari semangat untuk berkarya tidak boleh terputus begitu saja. Semuanya juga tidak memaksakan atau mentargetkan terlalu ketat soal karya, melainkan pada saat semuanya sama-sama memiliki waktu dan bisa fokus berkarya, saat itulah XXX memilih untuk bangkit dan muncul lagi ke publik penikmat musik di Bali. (231)

About the author