
HIDUP ini memang tidak mudah, kalau ingin maju dan sukses harus mau berusaha. Buang malas, lakukan usaha terbaik yang kita bisa, jangan adu gengsi tapi adu nasib. Motivasi itulah yang ingin disampailan Edi Sulawa dalam lagu terbarunya, “Ngadu Nasib”.
“Dibandingkan dengan dua lagu sebelumnya, jelas berbeda. Kalau di dua lagu terdahulu kisahnya lebih ke pengalaman pribadi, tapi kalau yang ini saya rasa bisa mengena untuk siapa saja,” ujar Edi kepada wartawan di Canggu, belum lama ini.
Dijelaskan, sebetulnya “Ngadu Nasib” sudah selesai digarap atau direkam sekira dua bulan lalu, tak terpaut jauh dengan rilis lagu ke-2. Namun karena kesibukan dan fokus menuntaskan projek baru, membuka usaha lagi, kelanjutan lagu yang musiknya digarap Dek Artha ini pun sempat tertahan.
Barulah setelah usaha coffee shop barunya dibuka, Edi bisa fokus untuk menuntaskan “Ngadu Nasib”. Ia pun kembali menghubungi videographer Yasa Sega untuk menggarap video musik. Semula, Edi berencana mengajak sang ibu sebagai model di video musik ini, namun karena satu dan lain hal akhirnya keingina tersebut belum bisa terwujudkan. Sebagai daya tarik, ia pun mengajak selebgram Dek Tinni sebagai model utama.
“Saya merasa seperti terberkati, semua proses berjalan dengan mudah dan lancar. Termasuk dukungan masyarakat setempat di lokasi suting. Semoga pesan dalam lagu ini dapat tersampaikan dengan baik ke masyarakat khususnya penikmat musik pop Bali,” harap Edi.
Penyanyi asal Belok Sidan, Badung ini juga mengaku kisah dalam lagu “Ngadu Nasib” tak jauh berbeda dari pengalamannya sendiri, juga pengalaman kedua orangtuanya saat awal-awal berkeluarga. Banyak usaha pernah dilakoni untuk memenuhi kebutuhan hidup.
“Menariknya saya tidak secara khusus memesan lagu dengan tema seperti ini. Kebetulan sekali, Dewa Mayura menawarkan satu lagu, Ngadu Nasib, dan ternyata sangat cocok. Saya langsung setuju dan ambil lagu ini untuk digarap,” jelas Edi.

“Ngadu Nasib” menjadi lagu ke-3 yang dirilis Edi Sulawa tahun ini, setelah “Kene Pelih Keto Pelih” dan “Buka Mabalih Drama”. Begitu diunggah di media berbagi Youtube, video musik “Ngadu Nasib” dengan cepat menarik perhatian. Dalam waktu tiga hari, sudah disaksikan lebih dari 15 ribu viewer.
Meskipun sudah menggemari musik khususnya lagu pop Bali sejak remaja, asal Belok Sidan, Badung ini baru berkesempatan menyalurkan kreativitasnya setelah menginjak usia kepala 4 tahun ini. Sebelumnya, pria kelahiran 1982 ini sempat bekerja di bidang pariwisata di Jepang, juga ikut kapal pesiar. Sejak 2015 ia mencoba berwirausaha dengan membuka gerai kopi di kawasan Canggu, Kuta.
Edi menyatakan keterlibatannya di rekaman lagu pop Bali untuk menjalankan hobi dan tak terlepas dari dukungan keluarga, termasuk ayah dan ibunya. Selain ingin membawakan lagu-lagu yang tak jauh dari realita kebanyakan, berdasarkan pengalaman pribadi atau pengamatan keseharian, ia juga mengaku lebih suka membawakan lagu berirama pop umumnya. (231)