GMB 3 Orbitkan Bakat Baru Empat Penyanyi Anak-Anak

Pendukung GMB 3, dari kiri ke kanan: Hema, Gung Paloma, Kiran, dan Dayu Shita

SANGGAR Musik Pondok Seni 36 akhirnya meluncurkan mini album Generasi Muda Bali (GMB) 3. Menurut Gek Mia sebagai pimpinan sekaligus koordinator Pondok Seni 36, rilis rekaman ini punya makna penting salah satunya meneruskan keinginan alm. Alit Jatendra, tokoh musik sekaligus pelatih dan pendiri Pondok Seni 36.

“Waktu kami berkunjung ke C-21, almarhum mengatakan sangat ingin menggelar acara launching di sini. Karena itu kami putuskan peluncuran GMB 3 di sini. Kami gelar acara sederhana saja, tanpa mengurangi makna dari keinginan kami untuk memperkenalkan bakat-bakat penyanyi cilik yang bergabung bersama kami,” jelas Gek Mia di sela-sela acara peluncuran di Denpasar, Minggu (28/5).

Mini album GMB 3 menampilkan empat penyanyi anak-anak yang baru pertama kali bersentuhan dengan dunia rekaman. Namun sebagiannya sudah kerap unjuk kebolehan dalam ajang kompetisi, termasuk unggul di ajang Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) tingkat SD se-Bali.

Mereka adalah Kadek Hemayuthika Mahesani Cuaca alias Hema (kelas III SD) dengan lagu “Panganjali”, Gusti Ayu Agung Paloma Devani alias Gung Paloma (kelas IV SD) yang menyanyikan “Sanghyang Saraswati”, Komang Kiran Wilotama Wijaya alias Kiran (kelas V SD) menembangkan “Kerthagosa” dan Ida Ayu Putu Sitha Vajrapani alias Dayu Sitha (kelas VI SD) yang membawakan lagu “Bala Krishna”.

Menurut Gek Mia, lagu-lagu di mini album GMB 3 memang cenderung mengambil tema bernuansa spiritual dan alam, keseluruhannya berbahasa Bali. Hal ini sedikit berbeda terutama dengan album GMB I yang menampilkan lagu dengan tema baik dalam bahasa Bali maupun bahasa Indonesia.

Meskipun baru pertama kali rekaman, baik Hema, Gung Paloma, Kiran, maupun Dayu mengatakan tidak ada masalah yang sangat berarti. Meskipun sempat mengulang take vocal namun mereka menikmati proses sedari latihan lagu hingga penggarapan video klip.

“Latihannya lancar, mempelajari lagunya tidak sulit,” komentar Gung Paloma, sependapat dengan Hema.

“Senang juga, akhirnya bisa rekaman,” ujar Kiran.

“Ya waktu rekaman sempat ngulang, tapi asyik,” komentar Dayu Shita.

Generasi Muda Bali (GMB) menambah panjang khasanah musik pop Bali anak-anak selain karya yang rutin dirilis sejumlah sanggar. GMB 1 dirilis saat situasi masih dalam masa pandemi, September 2020, menampilkan 12 penyanyi dan 11 lagu dengan berbagai genre musik. Dua tahun berikutnya, 30 Mei 2022 dirilis GMB 2 menampilkan lima penyanyi yang membawakan beragam tema mulai dari tentang pandemi, harapan-harapan manusia, kerinduan akan kebebasan, cinta kasih dan nurani murni manusia, serta fenomena kehidupan sosial.

“Kami sangat terterima kasih, dengan semangat dan dukungan kuat dari orang tua dan keluarga siswa, para penyanyi, mini album GMB 3 dapat diselesaikan dan diluncurkan tahun ini. Semoga ini menjadi pintu pembuka bagi anak-anak yang mengisi rekaman ini untuk meniti langkah berikutnya entah di kancah lomba atau kompetisi lain, tak hanya di Bali, namun juga nasional bahkan bukan tak mungkin internasional,” demikian Gek Mia, pimpinan Pondok Seni 36. (231)

Pendukung GMB 3, dari kiri ke kanan: Hema, Dayu Shita, Kiran, dan Gung Paloma

About the author