Ibudaya Festival 2021, “Pulang ke Asal untuk Menanam”

SEMPAT menjadi keraguan apakah jadi dan bisa digelar atau tidak karena masa pandemi yang terus berlanjut, akhirnya Ibudaya Festival 2021 dipastikan berlangsung 24 Oktober ini. Festival perempuan ini akan dilangsungkan dalam bentuk virtual event mulai pukul 16.30 Wita.

Kepada wartawan dalam konferensi pers secara virtual, Kamus (21/10), Ayu Laksmi dari Dadisiki Bali selaku penggagas acara menjelaskan Ibudaya Festival mengusung tema Mula ka Mula. “Mula dalam Bahasa Bali berarti menanam, Mula dalam Bahasa Indonesia artinya awal, sementara ka Mula dapat dimaknai ke asal –ke akar. Secara garis besar Mula ka Mula ialah ajakan untuk pulang ke asal untuk menanam,” jelasnya.

Dalam kepulangannya itu, mereka yang pulang akan berkeluh kesah kepada Ibu. Ibu yang memiliki rahim dalam tubuhnya merupakan asal kebermulaan kita semua. Secara filosofi dapat dikatakan kita pulang ke rahim. Kata rahim dalam Ibudaya Festival memiliki perluasan makna sebagai ruang, yakni ruang penciptaan.

“Jika dikaitkan dengan konteks pandemi yang sudah berjalan hampir dua tahun ini, manusia dihadapkan dengan berbagai pilihan, utamanya mereka yang dulu meninggalkan rumah untuk mencari penghidupan ke suatu tempat, secara sadar dituntut pulang. Berhenti sejenak, merenung, menghayati, kemudian memulai kembali,” demikian Ayu Laksmi.

Festival perempuan yang pertama kali ini digelar di bawah naungan Bali Wariga, dilaksanakan oleh Antida Music Production dan Matahari Bali Convex, dan didukung penuh Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia. Dua kegiatan utamanya, selebrasi budaya dan gelar wicara dilaksanakan secara virtual berpusat di rumah tua peninggalan Belanda di Buleleng. Kedua mata acara tersebut sepenuhnya melibatkan perempuan-perempuan yang mendedikasikan hidupnya pada disiplin ilmu masing-masing.

Selebrasi Ibudaya disajikan dalam bentuk video art –pertunjukan dengan narasi, bahasa gambar yang puitik tanpa terlepas dari penggalian nilai-nilai budaya dalam semangat spiritual seorang perempuan. Selebrasi Ibudaya menampilkan pertunjukan tradisi dan kontemporer berupa musik, sastra, tari dan teater.

Ibudaya 2021 menampilkan seniman penyaji antara lain Ni Luh Menek, Cok Sawitri, Ida Ayu Wayan Arya Setyani, Aryani Willems, Heny Janawati, Jasmine Okubo, Pranita Dewi, Alien Child, Komunitas Mahima, Ipung Dancer, serta Womb Ibudaya. Gelar wicara diisi dengan acara diskusi kontemplatif oleh spiritualis perempuan, pakar ilmu medis, psikolog, pelaku pariwisata dan inisiator perempuan di berbagai bidang. Narasumber antara lain Sandrina Malakiano, Ayu Weda, dr. I Gusti Ayu Nyoman Partiwi, SPA., MARS, dr. Luh Karunia Wahyuni, SP.KFR-K, Ni Luh Putu Ary Pertami Djelantik, Ana Anandi dan Luh Manis. (231/*)

About the author