“Intermission”, Deep Sea Explorer Peduli Krisis Air

Deep Sea Exlporer

GRUP psychedelic rock asal Bali, Deep Sea Explorer (DSE) menutup Agustus lalu dengan merilis single terbaru berjudul “Intermission”. Rilis lagu ini menjadi semacam awal, pembuka bagi mereka sebelum merampungkan-materi album terbaru yang akan segera diluncurkan.

Arja Woworuntu, vokalis  DSE menyebutkan peluncuran single “Intermision” juga sebagai wujud respon atas permasalahan krisis air di Bali, dan dukungan kepada gerakan Pasraman Air.

“Saya yakin bahwa seni adalah sesuatu yang dapat merefleksikan, dan dapat digunakan untuk menginspirasi pikiran, tanpa menggunakan sesuatu yang gamblang, yang terkesan berpidato atau berceramah secara doktrin,” ujarnya dalam siaran pers ke media.

Dalam pembuatan single ini, DSE yang digawangi Arja Woworuntu, Momo Wewengkang, Hendro Sinurat, dan Palel Atmoko, juga melibatkan beberapa musisi lain seperti Adra Karim yang mengisi hammond synthesizer dan Rane Peterson untuk vokal latar.

Untuk mewakili musik yang dimainkan, video musik “Intermission” digarap dengan gaya surealis. Fragmen-fragmen yang menampakan sumber air sebagai bagian penting dalam peradaban manusia diiringin lick-lick gitar yang jazzy nan eksotis. Agar sesuai dengan apa yang diinginkan, Arja menyutradarai langsung karya ini, dibantu editor Nitya Putrini dan Linkan Palenewen.

Deep Sea Explorers dibentuk pada 17 Agustus 2012. Selama sembilan tahun kariernya, mereka sudah merilis mini album “Atlantis” dengan lagu andalan “Gypsy Blue’” Lagu ini sempat sempat menerima penghargaan kategori Favorit New Comer Award’ di ajang Indonesia Cutting Edge Music Award (ICEMA) 2014, dan menjuarai Hard Rock International Battle of The Band 2015. (231)

About the author